Ingin Resign? Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Meninggalkan Pekerjaan Anda

Oleh Kontributor SuratPlus - 10/10/2024

SuratPlus - Membuat keputusan untuk resign dari pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika kamu telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di tempat kerja tersebut. Namun, ada kalanya kamu merasa bahwa berhenti dari pekerjaan saat ini merupakan keputusan terbaik untuk kesehatan mental dan perkembangan karier kamu. Sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri, ada baiknya kamu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar keputusan tersebut lebih matang dan bijak.

1. Tinjau Alasan Kamu Ingin Resign

Pertanyaan pertama yang perlu kamu jawab adalah: “Mengapa saya ingin resign?” Mengetahui alasan di balik keinginan kamu untuk resign akan membantu kamu memahami apakah masalahnya ada pada pekerjaan saat ini atau mungkin pada faktor eksternal lainnya. Coba evaluasi beberapa alasan seperti:

  • Tidak puas dengan lingkungan kerja: Apakah kamu merasa tidak nyaman bekerja karena rekan kerja atau budaya perusahaan yang tidak sesuai?
  • Kurangnya peluang berkembang: Apakah perusahaan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang lebih lanjut?
  • Burnout: Apakah kamu merasa terlalu lelah dan tidak termotivasi lagi karena beban kerja yang berlebihan?

Dengan mengetahui alasan yang mendasari, kamu bisa mencari solusi yang tepat. Misalnya, jika masalahnya ada pada burnout, mungkin cuti sejenak atau berbicara dengan atasan tentang pengaturan kerja bisa membantu. Namun, jika kamu sudah mencoba berbagai cara dan tetap tidak menemukan solusinya, maka resign bisa menjadi pilihan yang tepat.

2. Pertimbangkan Stabilitas Keuangan

Saat memutuskan untuk resign, penting untuk memastikan bahwa kondisi keuangan kamu tetap stabil. Apalagi jika kamu belum mendapatkan pekerjaan baru. Lakukan perhitungan anggaran dengan mempertimbangkan biaya-biaya rutin seperti kebutuhan sehari-hari, cicilan, dan tabungan darurat. Idealnya, kamu perlu menyiapkan dana darurat setidaknya untuk menutupi kebutuhan hidup selama 3-6 bulan ke depan. Dengan begitu, kamu akan memiliki cukup waktu untuk mencari pekerjaan baru tanpa terburu-buru dan terjebak dalam situasi yang mendesak secara finansial.

Jika memungkinkan, rencanakan kapan kamu akan resign agar kamu memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan dana tersebut. Misalnya, tunggu hingga bonus tahunan keluar atau saat kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru.

3. Evaluasi Peluang Karier di Tempat Lain

Sebelum mengajukan surat resign, coba lihat peluang karier di tempat lain. Apakah bidang pekerjaan kamu saat ini banyak dibutuhkan di luar sana? Bagaimana prospek karier kamu jika pindah ke perusahaan lain atau bahkan beralih ke industri yang berbeda?

Pertimbangan ini penting untuk memastikan bahwa kamu tidak meninggalkan pekerjaan saat ini tanpa rencana yang jelas. Jika memungkinkan, coba lakukan networking atau eksplorasi pasar kerja sebelum mengambil keputusan akhir. Platform seperti LinkedIn atau situs pencarian kerja dapat menjadi sumber informasi yang baik untuk melihat peluang yang ada.

Selain itu, bicaralah dengan mentor atau rekan profesional yang kamu percayai untuk mendapatkan sudut pandang lain mengenai peluang karier yang ada. Terkadang, mendengar perspektif orang lain bisa membuka wawasan kamu dan membantu membuat keputusan yang lebih baik.

4. Periksa Kembali Kontrak Kerja

Sebelum resmi mengajukan surat pengunduran diri, pastikan kamu telah memahami seluruh isi kontrak kerja kamu. Perhatikan poin-poin seperti:

  • Masa pemberitahuan: Berapa lama waktu pemberitahuan resign yang harus kamu berikan kepada perusahaan? Biasanya, periode ini berkisar antara 30 hingga 90 hari.
  • Klausul non-kompetisi: Apakah terdapat ketentuan yang melarang kamu bekerja di perusahaan sejenis dalam jangka waktu tertentu setelah resign?
  • Kompensasi: Apakah ada tunjangan, bonus, atau pesangon yang mungkin kamu dapatkan saat resign?

Memahami isi kontrak akan membantu kamu menyiapkan proses resign yang lebih baik tanpa risiko melanggar perjanjian atau kehilangan hak-hak kamu sebagai karyawan.

5. Rencanakan Transisi dengan Baik

Meskipun kamu memutuskan untuk meninggalkan perusahaan, usahakan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja dan atasan. Buatlah rencana transisi yang rapi agar pekerjaan kamu dapat diteruskan dengan baik oleh tim atau pengganti kamu. Misalnya, buat daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, dokumentasikan proses kerja yang penting, dan berikan briefing kepada tim atau pengganti kamu.

Rencana transisi yang baik tidak hanya menunjukkan profesionalitas kamu, tetapi juga meninggalkan kesan yang positif di mata rekan kerja dan atasan. Hal ini penting jika suatu saat kamu membutuhkan referensi kerja atau ingin kembali ke perusahaan tersebut di masa depan.

Kesimpulan

Resign dari pekerjaan bukanlah keputusan yang sepele. Kamu perlu mempertimbangkan banyak aspek, mulai dari alasan pribadi, stabilitas keuangan, hingga prospek karier di masa depan. Dengan mempertimbangkan kelima hal di atas, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan mengurangi risiko penyesalan di kemudian hari. Ingat, resign bukan berarti gagal; ini adalah langkah untuk menemukan tempat kerja yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi karier kamu.

WA Chat CS